Cerita berawal dari Kumalam Santanjaya seorang pemuda yang memiliki karakter pekerja keras, pendiam, dan simple. Indahnya mentari dipagi hai berubah karen adanya awan mendung. serdadu kuda berjalan menyusurin pantai bahtera mencari cahaya yang hilang. Hembusan angin selalu menyertai disetiap langkah kumalam, alunan suara ombak memberikan nada yang meredamkan keadaan. cahayapun tak kunjung datang, secerca cahaya kilat menyelimuti mendungnya pagi itu. kumalam seolah mencari cahaya yg hilang. serdadu kuda pun terus berjalan tanpa arah terus dan terus menyusuri pantai. tak disangka ada beberapa kawanan burung menghapiri dan memberi pesan bahwa ada hal yang lebih indah setalah kegelapan ini berakhir. kumalam lantas tetap berusaha mencari cahaya. kawana burungpun lantas pergi dan melihat kumalam bergegas mencari cahaya itu. airpun mulai berjatuhan bahtera langit menangis dengan kondisinya. di derah air yang turun kumalam tetap memcu kudanya pntang menyerah angin seolah marah dia hembuskan sekencang kencangnya. kencangnya angin dan licinnya jalanan membuat kumalam terjatuh bersama kawanannya. kuda yang ditungganginya alami kesaktan dan tidak bisa berdiri lagi, kumalam coba bantu namun kuda itu seolah bilang kulam lari lari kumalam. kumalam yang sempat berpikir lari namun melihat kawan sodara yang selama ini bantu dia dalam keadaan sekarat. ayok kumalam kejar mimpi kamu terus berjuang jangan hiraukan kondisi ini kumalampun seolah bingung tak berdaya. dia malah berlari bukan kearah tujuannya itu, dia berlari kesbuah pohon pisang dan memotong dan memabawanya ke arah kudanya. dia berkata kita berjuang sama sama sampai kapanpun sama sama. diitengah guyuran air mata langit.. semakin deras semakin mecekam kondis yang dihadapin kumalam. tak ada arah melintang berusaha dan berjuang tetapi ikatan keluarga lebih pentig dibandingkan hanya sekedar egois demi satu tujuan. saling menolongpun dilakukan kumalam. 2 jam kemudian kumalam coba bantu kudanya bangun dan menuntunnya di tengah derasnya angin pantai. angin masih berhembus namun air yang turun dari langin berangsur berhenti awan mulai pergi dan mencoba menyalamkan dengan senyuman langit yang indah dengan warna warni kehidupan coba ditampilkan disana. kumalam seolah bahgia dengan pencapainnya. da mencoba merenungkan perjuangannya itu. Dia berkata dalam hatinya ga akan seindah yang kita dpat tanpa berusaha dan kularga itu lebih penting dari suatu hal pencapaian. semua berakhir dengan senyuman indah.
#KUMALAM SANTANJAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar